Who I'm I Part 1
21.33
Nama
saya Yuni Hapsari biasa dipanggil Nyit, perempuan kelahiran 26 Juni 1995 di
Kota Mojokerto Jawa Timur. Saya anak terakhir dari tiga bersaudara. Kakak
pertama saya adalah seorang laki-laki tangguh berbadan gemuk dan berumur kepala
tiga dengan dua orang anak. Kakak kedua saya adalah seorang perempuan anggun
nan cantik berumur kepala dua dengan satu orang anak. Kedua orang tua saya,
bapak Senilan dan ibu Togimah, sepasang suami istri yang berasal dari Bangkalan
Madura. Mereka merantau ke Mojokerto dengan hanya bermodal tekad yang kuat.
Kehidupannya dimulai dengan bekerja jualan es balok ke kampung-kampung. Tidur
yang hanya berasalkan kardus bekas dan berselimut dinginnya malam.
Alhamdulillah, dengan kegigihannya melakukan pekerjaan tersebut, sekarang kami
bisa merasakan hangatnya rumah sederhana di kampung kecil di kota Mojokerto.
Saya
dulu termasuk anak yang malas sekolah dan manja. Ketika di taman kanak-kanak,
ibu saya selalu duduk di sebelah saya untuk menerima pelajaran. Jika sedetik
saja ibu tidak disamping saya, saya akan menangis manja. Dan disaat saya
meminta mainan, apabila tidak dibelikan maka saya akan menangis sampai
dibelikan. Hampir semua orang yang dekat taman kanak-kanak sudah hafal peringai
saya yang seperti itu.
Umur
saya semakin bertambah dan memasuki sekolah dasar di SDN Kranggan 4 Kota
Mojokerto. Peringai saya pun masih sama seperti anak taman kanak-kanak, malah
melibihi. Di rumah tanpa sebab apa pun, saya menangis sampai tetangga-tetangga
mendengar dan menanyakan kepada ibu apa sebab saya menangis. Setiap akan
berangkat sekolah, tiba-tiba mood saya berubah dan berganti pakaian. Menangis
tanpa sebab dan hanya diam. Tapi ketika teman-teman menjemput ke rumah, saya
pun bergegas mengenakan seragam dan pergi ke sekolah. Hal itulah yang membuat
tetangga menjuluki saya sebagai anak malas sekolah yang tak pernah mendapatkan
prestasi. Memang di sekolah dasar saya tidak pernah mendapatkan peringkat atas.
Nama saya hanya berada di urutan akhir dari sekian anak di kelas. Tapi saya tak
pernah putus asa dan terus semangat mencapai cita-cita. Pernah suatu ketika ada
lomba menggambar dan mewarnai mengenai lingkungan masyarakat sekitar tingkat
Kota dan Kabupaten Mojokerto, saya menjadi juara harapan ketiga. Di saat itulah
saya membuktikan bahwa saya bisa mendapatkan prestasi dan membuat orang tua
bangga.
Tepat
umur 12 tahun saya duduk dibangku sekolah menengah atas di SMPN 4 Kota
Mojokerto. Sejak awal memasuki sekolah menengah atas, peringai saya menjadi
pendiam dan kurang bisa bergaul dengan teman-teman. Saya pun sudah mulai
disibukkan dengan kegiatan ekstrakulikuler dan tambahan pelajaran. Tiap sore
hingga petang, kegiatan saya selalu di kamar menyantap buku-buku pelajaran.
Dari mulai mengerjakan tugas sampai mempelajari ulang. Dan Alhamdulillah, dari
kelas 7 hingga 9 saya mendapatkan peringkat satu di kelas. Ada suatu kejadian
yang membuat saya merasa jenggah. Ketika di kelas 8, saya mendapatkan peringkat
satu. Ibu saya mengadakan syukuran kecil-kecilan di rumah. Salah satu tetangga
saya bilang “Apa gurunya tidak salah kalau sari dapat peringkat satu” kepada
ibu. Di saat itulah, saya bulatkan tekad untuk akan selalu terus belajar dan
berdoa. Saya akan buktikan bahwa saya yang dulu malas sekolah sekarang sudah
bangkit menjadi anak yang ketagihan sekolah.
Yuk lanjut baca Who I'm I Part 2
0 komentar